Langsung ke konten utama

Postingan

Park Saeroyi Ada Di Dunia Nyata!

Hallo teman-temman, selamat sahur! Malem tadi adalah waktu bebasku untuk streaming drama sepuasnya ckck. Cheating time untuk satu hari gapapa kan? lepas penat sejenak diantara tugas yang sebenarnya nunggu-nunggu untuk dikerjakan🙄 Tapi, hari ini aku belajar banyak hal dari hanya sekedar menonton drama korea. Itaewon class, Park Saeroyi adalah sosok yang aku temukan di kehidupanku. Ya jelas dalam bentuk lain bukan Park Seo joon😂. Tapi memang nyata, orang seperti dia memang ada. Aku pernah berhenti bermimpi saat ada seseorang yang meremehkan dan menganggap rendah mimpiku. Aku pernah menganggap bahwa hidup realistis adalah mewajarkan cara apapun untuk menjadi orang yang berhasil. Sampai suatu hari aku bertemu dengan seseorang yang mematahkan itu semua. Mengajaku untuk kembali merangkai mimpi-mimpiku, menulisnya, dan berusaha mewujudkannya. Mematahkan pikiranku bahwa seorang idealis di zaman sekarang akan kalah dengan seseorang yang realistis. Sungguh aku belajar banyak. Realistis?  Bagai
Postingan terbaru

Beda Pendapat itu BAIK!

Pernah ga sih berfikir "Apakah pemikiran yang ada di dalam kepala kita akan benar selamanya?" Mungkin kita sudah sering mendengar tentang "menghargai pendapat" di pelajaran-pelajaran dari SD sampe SMA yang berkaitan dengan musyawarah. Tapi, udah kita lakuin belum ya? Kadang-kadang kita menemui orang yang teguh dengan pendapatnya sampai tidak suka jika ada orang yang berebeda pendapat dengannya. Alih-alih mendebat, dan ujung-ujungnya menghina atau merendahkan. Jangan soal pendapat, berbeda pilihan saja akan selalu ada yang tidak suka jika disekelilingnya berbeda pilihan dengannya.  Kita berhak mempertahankan apa yang kita yakini, dan kita berhak yakin terhadap apa yang kita pilih. Tapi, bukan berarti kita berhak menyalahkan apa yang orang lain pilih apalagi sampai menghina dan merendahkan. Pendapat yang dimaksud dalam hal ini sangat luas, entah itu pilihan politik, atau pendapat tentang menanggapi isu sosial di sekitar kita. Bahkan, pendapat mengenai syariat agama. 

Sebuah Formula

Jam 12 malem gabisa tidur itu bikin banyak hal melintas di kepala. Memikirkan hal apa aja yang udah kita lakukan dan apa aja yang udah kita dapatkan satu hari yang lalu, satu bulan yang lalu, atau bahkan beberapa tahun yang lalu. Sembilan belas tahun hidup, mungkin baru sejak duduk di bangku smp kita bener-bener mulai sadar menjadi manusia. Perlahan-lahan masalah datang satu per satu buat kita berfikir bahwa hidup itu ga selamanya senang. Hidup itu bukan hanya memikirkan apa yang harus kita dapatkan. Tapi juga apa yang harus kita lakukan. Bicara soal gagal, aku adalah orang yang sejak SD sampe SMA allhamdulillah diberi kemudahan untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Termasuk tentang kemana aku ingin melanjutkan sekolah. Tapi, siapa yang tau? Ternyata Allah kasih aku gagal saat berjuang untuk melanjutkan kuliah ke tempat yang sangat aku inginkan. Sedih? Bukan lagi. Snmptn ataupun sbmptn ternyata bukan menjadi jalanku untuk menggapai impianku saat itu. Kecewa sekali rasanya karena mer

"Being Perfect"?!

Wohooo hai hai semua, kenalin aku aliyya hasna teman-teman dekatku biasanya panggil aku"aya".  Saat ini aku seorang mahasiswa tingkat 2 di salah satu perguruan tinggi negeri. Akhirnyaaaaaaa! di hari ini, 21 Maret 2020 tepat pukul 22.00 WIB wacanaku untuk menulis dapat terlaksanakan. Sebenernya ada satu hal yang ingin aku bahas yang menjadi alasan tergeraknya jari-jari ini untuk mulai menulis, yaitu saat seseorang bilang: "Manusia tuh kaga sempurna, we all know that". Ketika kalian melihat seseorang yang banyak dibicarakan karena "dianggap" sebagai sosok yang pantas dikagumi dan dianggap sempurna, apa yang ada di benak kalian? Secara otomatis kalian akan memiliki ekspektasi tinggi terhadap orang itu. Iya bukan?. Bahkan mungkin banyak yang berfikir "enak ya jadi dia". Berada dalam satu posisi itu ga selamanya nyaman iya, kan? Sama hal nya dengan mereka yang mungkin seringkali dianggap sebagai sosok yang sempurna.  Menilai sesuatu tanpa mengenali, s